Ada banyak macam infeksi, yaitu : Infeksi virus, infeksi bakteri, infeksi prion, infeksi parasit, dan infeksi jamur. Dua hal yang terakhir kurang mendapatkan perhatian atau sorotan, padahal keduanya bisa menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal dan kematian.
Parasit adalah organisme yang hidup pada atau di dalam makhluk hidup lain (disebut inang) dengan menyerap nutrisi, tanpa memberi bantuan atau manfaat lain padanya. Contoh parasit misalnya cacing di dalam perut dan protozoa Plasmodium (penyebab malaria) di dalam darah. Parasit dapat menyerang manusia dan hewan, serta menurunkan produktivitas inang yang ditumpanginya. Ilmu yang mempelajari parasit disebut parasitologi.
Parasitoid merupakan parasit yang menggunakan jaringan dari organisme lain untuk kebutuhan nutrisi mereka sampai inang yang ditumpangi meninggal karena kehilangan jaringan atau nutrisi yang dibutuhkan. Parasitoid juga diketahui sebagai necrotroph.
Parasitoid ialah organisme yang menghabiskan sebagian besar riwayat hidupnya dengan bergantung pada atas di organisme inang tunggal yang akhirnya membunuh (dan sering mengambil makanan) dalam proses itu. Kemudian parasitoid mirip dengan parasit khusus kecuali dalam nasib inang tertentu. Dalam hubungan parasit khusus, parasit dan inang hidup berdampingan tanpa kerusakan mematikan pada inang. Khasnya, parasit mengambil cukup bahan makanan untuk tumbuh tanpa mencegah inang berkembang biak. Dalam hubungan parasitoid, inang dibunuh, normalnya sebelum melahirkan keturunan. Bila diperlakukan sebagi bentuk parasitisme, istilah nekrotrof kadang-kadang digunakan, meski jarang.
Jenis hubungan ini tampaknya hanya terjadi pada organisme yang memiliki tingkat reproduksi yang cepat, seperti serangga, atau tungau (jarang). Parasitoid juga sering berkembang bersama dengan inangnya. Banyak biolog yang menggunakan istilah parasitoid untuk hanya merujuk pada serangga dengan jenis riwayat hidup seperti ini, tetapi beberapa orang berpendapat istilah ini mesti digunakan lebih luas untuk mencakup nematoda parasit, kumbang penggerek benih, bakteri dan virus tertentu (mis. bakteriofag) yang semuanya harus menghancurkan inangnya.
Infeksi parasit menyebabkan beban penyakit yang luar biasa di daerah tropis dan subtropis serta di daerah beriklim sedang. Dari semua penyakit parasit, malaria menyebabkan kematian terbanyak secara global. Malaria membunuh lebih dari 400.000 orang setiap tahun, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak kecil di sub-Sahara Afrika.
The Neglected Tropical Diseases (NTDs) atau Penyakit Tropis Terabaikan yang diderita kurang mendapat perhatian oleh komunitas kesehatan masyarakat, termasuk penyakit parasit seperti filariasis limfatik, onchocerciasis, dan penyakit cacing Guinea. NTD mempengaruhi lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia, sebagian besar di daerah pedesaan negara berpenghasilan rendah. Penyakit-penyakit ini menimbulkan banyak korban pada populasi endemik, termasuk kehilangan kemampuan untuk bersekolah atau bekerja, terhambatnya pertumbuhan pada anak-anak, penurunan keterampilan kognitif dan perkembangan pada anak-anak, dan beban ekonomi yang serius yang ditimpakan pada seluruh negara.
Namun, infeksi parasit juga menyerang orang yang tinggal di negara maju, termasuk Amerika Serikat.
Penulis sengaja browsing di internet dan mempelajari infeksi parasit ini menemukan kenyataan kita menempati salah satu posisi teratas dalam hal infeksi parasit. Ini dikarenakan kondisi lingkungan yang sangat buruk, tidak adanya tindakan dari pihak berwenang, dan ketidakpedulian masyarakat terhadap masalah ini.
Setiap tahunnya, jutaan orang meninggal dunia dikarenakan penyakit yang dipicu parasit. Pada saat yang sama, jika Anda melihat pada sertifikat kematiannya, Anda tidak akan melihat catatan 'kematian karena parasit' di sana. Kecuali pada kasus-kasus tertentu yang langka, biasanya pada situasi di mana tidak mungkin mengabaikan infeksi parasit tersebut, misalnya, jantung tersumbat oleh parasit.
Tidak menguntungkan bagi pihak otoritas medis lokal untuk mengakui tingginya tingkat serangan parasit dan fakta bahwa kira-kira 89% dari semua kematian disebabkan oleh parasit. Selain itu, penyakit yang dipicu oleh parasit memaksa pasien untuk pergi ke klinik dan membeli obat-obatan yang mahal. Ini adalah pangsa pasar yang sangat besar. Harap Anda bisa membaca yang tersirat dari pernyataan ini dan mengerti apa yang dimaksud.
A. JENIS-JENIS PARASITOID CARA MENYERANG INANG
- Parasitoid idiobion adalah parasit yang mencegah pertumbuhan inang setelah parasitisasi awal, dan khususnya ini melibatkan tahapan hidup inang yang tak bergerak (mis, telur atau kepompong), dan hampir tanpa pengecualian mereka tinggal di luar inang.
- Parasitoid koinobion memugkinkan inang terus berkembang dan sering tak membunuh atau mengambil makanan dari inang hingga menjadi kepompong ataupun dewasa; yang kemudian khasnya melibatkan hidup dalam inang bergerak. Koinobion dapat dibagi lagi menjadi endoparasitoid, yang tumbuh dalam mangsanya, dan ektoparasitoid, yang tumbuh di luar badan inang, meskipun sering berikatan atau berlekatan dengan jaringan inang.
- Parasitoid hiperparasit / sekunder. Tak umum bagi parasitoid sendiri bertindak sebagai inang untuk anak parasitoid lainnya. Yang terakhir ini umum disebut sebagai hiperparasit namun istilah ini sedikit membingungkan, karena inang dan parasitoid primer dibunuh. Istilah yang lebih baik adalah parasitoid sekunder, atau hiperparasitoid; yang sebagian besar diketahui termasuk ordo Hymenoptera.
B. PENYEBAB INFEKSI PARASIT
Penyebab infeksi parasit adalah tiga organisme, yaitu protozoa, helmint, dan ectoparasites. Berikut penjelasannya : Protozoa, Helmint, dan Ectoparasites
B.1. PROTOZOA
Protozoa adalah organisme sel tunggal yang dapat hidup dan berkembang biak, baik di luar maupun di dalam tubuh manusia. Beberapa jenis penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa antara lain:
B.1.1. Acanthamoebiasis
Acanthamoebiasis adalah infeksi yang disebabkan oleh amoeba, dan dapat menyerang mata, kulit, serta otak. Amoeba dapat ditemukan di air dan tanah.Sebagai contoh sara penualran, seseorang dapat terinfeksi apabila membersihkan lensa kontaknya dengan air keran yang sudah terkontaminasi.
B.1.2. Amoebiasis
Amoebiasis terjadi akibat parasit jenis Entamoeba histolytica. Parasit ini ditemukan pada usus. Infeksi amoebiasis ditularkan melalui feses orang yang terinfeksi, dan lebih sering terjadi pada pemukiman padat dengan kebersihan yang tidak terjaga dengan baik.
B.1.3. Giardiasis
Giardiasis ditularkan melalui makanan atau minuman yang telah tercemar oleh feses yang mengandung parasit. Pasarin akan masuk ke dalam tubuh dan menginfeksi usus halus.
B.1.4. Malaria
Berbagai jenis parasit jenis plasmodium dapat menyebabkan penyakit malaria. Parasit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles dan menyerang sel darah merah dalam tubuh.
B.1.5. Toksoplasmosis
Toksoplasmosis menyerang hati, jantung, mata, dan otak pasien. Penyakit ini disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii.Parasit tersebut ditemukan pada susu atau daging babi, domba, maupun kambing yang tidak dimasak dengan matang. Infeksi juga bisa menular lewat kontak dengan makanan atau tanah yang terkontaminasi kotoran kucing.
B.1.6. Trikomoniasis
Trikomoniasis disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Salah satu penyakit menular seksual ini biasanya menyerang vagina. Namun trikomoniasis juga dapat dialami oleh pria, dan biasanya tidak bergejala.
B.2. HELMINT (CACING)
Helmint adalah organisme yang dapat hidup di dalam maupun luar tubuh manusia. Parasit ini juga dikenal dengan sebutan cacing adalah organisme multiseluler yang besar umumnya terlihat dengan mata telanjang pada tahap dewasanya. Seperti protozoa, cacing dapat hidup bebas atau bersifat parasit. Dalam bentuk dewasanya, cacing tidak dapat berkembang biak pada manusia.
Satu-satunya yang penting secara medis adalah lintah. Sebagai catatan, organisme ini biasanya tidak dianggap parasit.
Beberapa jenis cacing yang dapat menyebabkan penyakit infeksi meliputi:
B.2.1. Cacing tambang (hookworm)
Cacing tambang dapat menyerang usus dan menyebabkan gangguan pencernaan. Cacing ini bertelur di tanah dan larvanya dapat memasuki kulit manusia.Gejala awal infeksi cacing tambang meliputi gatal dan ruam pada kulit. Infeksi ini paling umum terjadi pada area lembap dengan kebersihan yang buruk.
B.2.2. Cacing kremi (pinworm)
Cacing kremi adalah cacing jenis Enterobius vermicularis. Cacing ini dapat hidup di dalam usus besar dan rektum manusia.Cacing kremi bertelur di sekitar anus ketika penderita tidur. Akibatnya, akan timbul rasa gatal anus pada malam hari. Penyakit yang disebabkan infeksi cacing kremi dikenal dengan nama enterobiasis.
B.2.3. Cacing pita (tapeworm)
Infeksi cacing pita disebabkan oleh cacing jenis taenia. Cacing ini menyerang usus dan ditularkan melalui konsumsi daging sapi atau babi yang kurang matang.
B.2.4. Cacing gelang (roundworm)
Infeksi cacing gelang dikenal juga dengan nama ascariasis. Infeksi ini biasanya tidak menimbulkan gejala, tapi cacing dapat ditemukan di feses.
B.2.5. Cacing cambuk (whipworm)
Penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing cambuk adalah trichuriasis. Seseorang dapat terinfeksi melalui konsumsi buah serta sayur yang tidak bersih dan mengandung telur cacing. Cacing ini hidup di usus besar dan bisa keluar lewat feses.
B.2.6. Filaria
Cacing jenis filaria dapat menyebabkan penyakit filariasis. Di Indonesia, penyakit ini lebih dikenal dengan nama kaki gajah. Infeksi cacing filaria ditularkan melalui gigitan nyamuk. Cacing dewasa dapat hidup di saluran limfatik dan menyebabkan bengkak, terutama pada bagian kaki.
B.3. ECTOPARASITES
Meskipun istilah ektoparasit secara luas dapat mencakup arthropoda penghisap darah seperti nyamuk (karena mereka bergantung pada makanan darah dari inang manusia untuk kelangsungan hidup mereka), istilah ini umumnya digunakan secara lebih sempit untuk merujuk pada organisme seperti fleas (kutu pinjal), ticks (kutu caplak), lice (kutu rambut), dan mites (tungau) yang menempel atau bersembunyi di kulit dan menetap di sana untuk jangka waktu yang relatif lama (misalnya, berminggu-minggu hingga berbulan-bulan). Arthropoda penting dalam menyebabkan penyakit dengan sendirinya, tetapi bahkan lebih penting sebagai vektor, atau penular, dari banyak patogen berbeda yang pada gilirannya menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang luar biasa dari penyakit yang mereka sebabkan. Contoh penyakit infeksi ectoparasites yang sering ditemukan di Indonesia adalah kudis atau skabies. Penyakit ini akan menimbulkan kelainan kulit.Penularan kudis terjadi melalui aktivitas seksual, kontak kulit, pakaian, hingga tempat tidur (misalnya, seprai dan sarung bantal).
C. TANDA DAN GEJALA INFEKSI PARASIT
Sejumlah kelompok penelitian sepakat bahwa produk buangan parasit menyebabkan munculnya papiloma atau kutil pada kulit manusia. Selain itu, jika Anda melihat kutil pada kulit Anda, ini berarti parasit sudah menetap di dalam tubuh Anda dan bertelur secara aktif. Ini berarti bahwa setiap orang yang memiliki kutil pada kulitnya berada dalam bahaya besar.
Walau pun kelihatannya tidak ada korelasinya (hubungan) antara satu sam lain antara parasit dan papiloma, karena kutil dipicu oleh virus ... infeksi human papillomavirus (HPV) adalah kondisi yang disebabkan oleh HPV. Human papillomavirus (HPV) sendiri adalah virus yang menyebar lewat hubungan seks, dan menjadi penyebab kutil kelamin dan kanker. Terdapat berbagai jenis HPV. Beberapa di antaranya menjadi penyebab kanker serviks.
Lembaga Penelitian Ilmiah Parasitologi Medis dan Kedokteran Tropis telah menemukan alasan sebenarnya munculnya papiloma pada tubuh manusia: infeksi parasit. Studi terbaru menunjukkan bahwa produk utama parasit adalah racun dan racun ini membentuk lingkungan yang ideal di perut manusia bagi perkembangan bakteri berlendir dan virus ... sebagai medium pertumbuhan dan perkembangan . Karena alasan inilah, pada tubuh orang-orang yang terinfeksi parasit dapat ditemukan kutil atau papiloma. Jadi orang yang punya kutil belum tentu terinfeksi parasit, tetapi orang yang terinfeksi parasit bisa dipastikan punya kutil.
Jika seseorang memiliki papiloma atau kutil pada kulitnya, artinya bisa jadi koloni parasit mematikan telah menghuni organ-organ internalnya dan secara perlahan memakan daging penghuninya. Berdasarkan statistik, lebih dari 1 miliar orang terinfeksi parasit ... Dan sekali lagi, kira-kira 89% dari semua kematian, termasuk kematian yang tercatat sebagai kematian karena sebab 'alami' memiliki satu penyebab yang sama - parasit, yang secara perlahan memakan tubuh kita dari dalam.
Pada kenyataannya, anggapan bahwa parasit yang menyerang kita hanya berupa cacing saja merupakan sebuah kesalahpahaman besar. Terdapat bermacam-macam jenis parasit yang hidup di dalam berbagai organ tubuh, yang mengakibatkan konsekuensi yang beragam pula. Selain itu, cacing, atau terutama helminth, sangat berbahaya. Cacing merusak usus, mengakibatkan pembusukan usus, dan kemudian kematian. Ngomong-ngomong, bahkan cacing pun sulit untuk ditemukan dan dibasmi.
Selain cacing, ada ribuan parasit yang dapat hidup di hati, otak, paru-paru, darah, dan perut Anda. Dan hampir semuanya mematikan. Beberapa diantaranya langsung bertindak agresif dan merusak tubuh. Parasit lain hidup mendiami tubuh tanpa kita sadari sampai jumlahnya menjadi sangat besar sehingga tubuh tidak dapat lagi menahan kerusakan karenanya, sehingga orang tersebut meninggal. Parasit menyebabkan berbagai komplikasi mematikan: serangan jantung, tumor kanker, sirosis hati, nefritis, pembusukan ginjal, dll.
Pada saat yang sama, dapat dikatakan bahwa hampir semua orang terinfeksi parasit. Masalahnya, kebanyakan dari kasus infeksi parasit ini sangat sulit dideteksi. Dan ketika akibat dari infeksi parasit terlihat, dokter mencoba untuk menghilangkan hanya gejalanya saja. Bahkan selama otopsi tubuh, tes khusus diperlukan untuk mendeteksi parasit. Setidaknya untuk sebagian besar dari parasit.
Satu-satunya gejala universal yang secara akurat dapat memastikan infeksi parasit dalam tubuh manusia adalah papiloma atau kutil.
Dapatkah memberikan beberapa contoh spesifik kasus serangan parasit? Faktanya dilapangan menceritakan kepada Anda ratusan kasus. Tapi, mungkin lebih mudahnya, fokus pada contoh-contoh yang dapat dengan jelas menunjukkan bahaya parasit.
- Situasi yang berakhir bahagia. Pasien mengeluhkan nyeri perut sesekali. Pemeriksaan menunjukkan bahwa seluruh ususnya tersumbat oleh cacing. Semua cacing itu menggali labirin di sana, kemudian proses pembusukan dimulai, dan pasien tersebut hampir mengalami sepsis. Selama operasi, sebagian usus diangkat, cacing dibersihkan, dan jaringan yang membusuk dibuang. Dan setelah seminggu dalam perawatan intensif, pasien tersebut merasa lebih sehat.
- Rahim atau uterus dengan koloni parasit di dalamnya. Sayangnya, sudah tak mungkin lagi membuang koloni parasit tersebut, karena parasit dan larvanya sudah mengisi rahim sepenuhnya dan memperbesar volumenya, berkali-kali lipat. Karena itu, rahimnya harus diangkat. Sang pasien berhasil diselamatkan. Karena keracunan tubuhnya terlalu parah, dia menjalani terapi khusus setelah pengangkatan rahim, namun dia akhirnya meninggal dalam waktu 3 tahun setelahnya.
- Kista Ekinokokus pada jantung. Penyakit ini terlambat dideteksi. Dokter yang merawatnya awalnya menganggap bahwa pasien tersebut hanya mengalami penyakit jantung koroner dan angina, tetapi kenyataannya jauh lebih kejam. Operasi yang dilakukan tidak berguna, perawatan konservatif juga tidak membantu. Transplantasi jantung juga tidak berhasil - tidak ada donor. Akibatnya, pasien meninggal tanpa bisa sadar kembali.
Bagaimana seseorang bisa tahu bahwa dia terinfeksi parasit? Sayangnya, bisa dibilang bahwa tidak ada metode pasti untuk mendiagnosis adanya parasit di dalam tubuh manusia. Sebagian, ini dikarenakan ada begitu banyaknya jenis parasit (lebih dari 2.000 spesies yang telah diketahui), dan sebagian lagi karena tingginya tingkat kesulitan untuk mendeteksi parasit. Pemeriksaan parasit lengkap hanya dapat dilakukan di beberapa tempat saja di Indonesia, dan menghabiskan biaya yang sangat mahal.
Gejala-gejala awal yang menunjukkan adanya parasit dalam tubuh:
- Papiloma atau kutil;
- Bau mulut;
- Alergi (ruam, mata berair, pilek);
- Ruam dan kemerahan pada kulit;
- Sering masuk angin, sakit tenggorokan, hidung tersumbat;
- Kelelahan kronis (Anda cepat lelah, apa pun yang Anda lakukan);
- Sering sakit kepala;
- Sembelit atau diare;
- Nyeri pada sendi dan otot;
- Gugup, susah tidur, dan gangguan nafsu makan;
- Lingkaran hitam, kantung di bawah mata;
Jika setidaknya ada salah satu dari gejala tersebut, maka kemungkinan 99% ada parasit di tubuh Anda. Dan Anda harus membasmi parasit itu sesegera mungkin!
D. SARANA PENULARAN INFEKSI PARASIT
Infeksi parasit dapat menyebar melalui berbagai sarana berikut ini : Binatang, Darah, Makanan, Air, dan Serangga.
D.1. Binatang
Contoh penularan ini adalah cacing tambang dan cacing gelang, yang dapat menginfeksi hewan peliharaan seperti anak kucing dan anak anjing. Binatang yang sudah terinfeksi kemudian menularkannya pada manusia.
D.2. Darah
Beberapa jenis parasit dapat ditularkan lewat darah. Ini berarti, parasit bisa ditemukan dalam darah dan dapat menular melalui paparan darah penderita. Misalnya, toksoplasmosis dan malaria.
D.3. Makanan
Beberapa parasit bisa menular melalui makanan, terutama makanan mentah, tidak dimasak dengan matang, atau tidak dicuci dengan bersih.
D.4. Air
Contoh parasit yang bisa menyebar lewat air adalah amebiasis dan giardiasis.
D.5. Serangga
Sejumlah parasit dapat menyebar melalui serangga. Misalnya, malaria akibat protozoa, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk.
E. Faktor risiko infeksi parasit
Setiap orang memang dapat mengalami infeksi parasit. Namun sebagian orang bisa saja memiliki risiko yang lebih tinggi karena hal-hal di bawah ini:
- Memiliki sistem kekebalan tubuh (imun) yang lemah, misalnya mengidap HIV/AIDS, menjalani kemoterapi untuk mengobati kanker, atau mengonsumsi imunosupresan
- Mengalami penyakit lain
- Tinggal atau bepergian ke daerah tropis maupun subtropis
- Tinggal di pemukiman padat penduduk
- Kekurangan air bersih
- Berenang di danau, sungai, atau kolam, yang menjadi lokasi kembang biak Giardia lamblia atau parasit lain
- Bekerja di tempat penitipan anak
- Mimiliki profesi yang membutuhkan kontak rutin dengan tanah atau kotoran
- Memelihara hewan, misalnya kucing
F. DIAGNOSIS
Diagnosis infeksi parasit dapat dilakukan dengan beberapa cara di bawah ini : Tes darah, Pemeriksaan feses, Endoskopi atau kolonoskopi, dan Pemeriksana pencitraan
Dokter juga mungkin menyarankan pemeriksaan penunjang lebih lanjut bila diperlukan. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya infeksi akibat bakteri atau organisme lain.
F.1. Tes darah
Beberapa jenis infeksi parasit dapat dideteksi dengan tes darah, baik tes serologi dan tes apus darah.Tes serologi dapat mendeteksi ada tidaknya antibodi terhadap parasit tertentu. Sedangkan tes apus darah bisa mendeteksi keberadaan parasit dalam darah pasien. Tes apus darah umumnya bisa mendiagnosis malaria dan filariasis.
F.2. Pemeriksaan feses
Pemeriksaan feses dilakukan dengan mengambil sampel tinja pasien. Dokter lalu mengeceknya untuk mendeteksi parasit atau telurnya.Tes tinja bertujuan mencari parasit penyebab diare, sakit perut, kembung, dan gangguan pencernaan lainnya.
Pada kasus infeksi menular yang menyerang saluran pencernaan seperti Giardiasis dan infeksi cacing tertentu, cara terbaik untuk menguji Anda terinfeksi atau tidak adalah dengan melakukan tes feses. Ada tes tinja konvensional yang menggunakan sampel dari feses Anda. Feses Anda nanti dibawa ke laboratorium untuk dilihat ada atau tidaknya organisme merugikan dengan mikroskop.
Dokter juga bisa menentukan diagnosis lewat tes feses komprehensif. Tes ini dilakukan dengan cara menguji sampel feses menggunakan teknologi Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk memperkuat adanya DNA parasit.
F.3. Endoskopi atau kolonoskopi
Endoskopi atau kolonoskopi mungkin dilakukan jika dokter tidak menemukan penyebab gangguan pencernaan pada feses. Dengan kedua pemeriksaan ini, dokter dapat mendeteksi ada tidaknya parasit atau gangguan lain dalam saluran cerna.
F.4. Pemeriksana pencitraan
Pemeriksana pencitraan yang dianjurkan bisa berupa rontgen, MRI, atau CAT scan. Tes ini dilakukan untuk memeriksa tanda-tanda kerusakan pada organ dalam akibat infeksi parasit.
G. ANTI PARASIT
Antiparasit adalah golongan pengobatan yang diindikasikan untuk pengobatan penyakit parasit , seperti yang disebabkan oleh cacing , amuba , ektoparasit , jamur parasit , dan protozoa , antara lain. Antiparasit menargetkan agen parasit dari infeksi dengan menghancurkannya atau menghambat pertumbuhannya; mereka biasanya efektif melawan sejumlah parasit dalam kelas tertentu. Antiparasit adalah salah satu obat antimikroba yang meliputi antibiotik yang menargetkan bakteri , dan antijamur yang menargetkan jamur . Mereka dapat diberikan secara oral , intravena atau topikal .
Antiparasit Spektrum Luas, yang serupa dengan antibiotik spektrum luas untuk bakteri, adalah obat antiparasit dengan kemanjuran dalam mengobati berbagai macam infeksi parasit yang disebabkan oleh parasit dari kelas yang berbeda.
Bagaimana orang-orang bisa membasmi parasit dan melindungi diri dari parasit?
Kondisi saat ini terkait obat-obatan untuk mengobati serangan parasit cukup pelik. Tentu saja, ada beberapa obat yang sangat khusus yang dapat membersihkan tubuh dari cacing. Ada juga beberapa obat yang kurang lebih efektif untuk beberapa jenis cacing hati dan parasit hati. Masalah utamanya adalah bahwa obat-obatan ini hanya membasmi satu jenis parasit tertentu saja. Sementara setiap orang setidaknya terinfeksi 7-8 spesies parasit. Jika kita mengambil angka rata-rata, kita mendapatkan kira-kira 11-14 jenis parasit untuk setiap orang yang terinfeksi.
G.1. JENIS OBAT ANTI PARASIT
G.1.1. Spektrum luas
Nitazoxanide
G.1.2. Antiprotozoa
Agen antiprotozoa (kode ATC: ATC P01) adalah kelas obat-obatan yang digunakan dalam pengobatan infeksi protozoa.
Protozoa memiliki sedikit kesamaan satu sama lain (misalnya, Entamoeba histolytica, organisme unikont eukariotik, lebih dekat hubungannya dengan Homo sapiens, yang termasuk dalam kelompok filogenetik unikont, daripada dengan Naegleria fowleri, organisme eukariotik bikont) dan sebagainya agen yang efektif melawan satu patogen mungkin tidak efektif melawan patogen lain.
Mereka dapat dikelompokkan berdasarkan mekanisme atau berdasarkan organisme. Makalah terbaru juga mengusulkan penggunaan virus untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh protozoa.
- Melarsoprol (untuk pengobatan penyakit tidur yang disebabkan oleh Trypanosoma brucei )
- Eflornithine (untuk penyakit tidur )
- Metronidazole (untuk vaginitis yang disebabkan oleh Trichomonas )
- Tinidazole (untuk infeksi usus yang disebabkan oleh Giardia lamblia )
- Miltefosine (untuk pengobatan leishmaniasis visceral dan kulit, saat ini sedang menjalani pemeriksaan untuk penyakit Chagas )
G.1.2.1. Penggunaan Medis
Antiprotozoa digunakan untuk mengobati infeksi protozoa, yang meliputi amebiasis, giardiasis, cryptosporidiosis, mikrosporidiosis, malaria, babesiosis, trypanosomiasis, penyakit Chagas, leishmaniasis, dan toksoplasmosis. Saat ini, banyak pengobatan untuk infeksi ini dibatasi oleh toksisitasnya.
G.1.2.2. Terminologi usang
Dahulu kala protista dianggap protozoa, tetapi akhir-akhir ini kategorisasi organisme uniselar telah mengalami perkembangan pesat, namun dalam literatur, termasuk ilmiah, penggunaan istilah antiprotozoal cenderung tetap padahal yang mereka maksudkan adalah anti-protista. Protista adalah superkategori eukariota yang mencakup protozoa.
G.1.2.3. Mekanisme
Mekanisme obat antiprotozoal berbeda secara signifikan dari obat ke obat. Misalnya, eflornithine, obat yang digunakan untuk mengobati trypanosomiasis, menghambat ornithine dekarboksilase, sedangkan antibiotik / antiprotozoa aminoglikosida yang digunakan untuk mengobati leishmaniasis dianggap menghambat sintesis protein.
G.1.2.4. Contoh
- Eflornithine
- Furazolidone
- Hydroxychloroquine
- Melarsoprol
- Metronidazole
- Nifursemizone
- Nitazoxanide
- Ornidazole
- Paromomycin sulfate
- Pentamidine
- Pyrimethamine
- Quinapyramine
- Ronidazole
- Tinidazole
G.1.3. Antihelminthic
Antelmintik atau antihelminthik adalah kelompok obat antiparasit yang mengusir cacing parasit (cacing) dan parasit internal lainnya dari tubuh dengan cara memingsankan atau membunuh mereka dan tanpa menyebabkan kerusakan yang berarti pada inang. Mereka juga bisa disebut vermifuges (yang membuat pingsan) atau vermicides (yang membunuh). Antelmintik digunakan untuk mengobati orang yang terinfeksi cacing, suatu kondisi yang disebut helminthiasis. Obat ini juga digunakan untuk mengobati hewan yang terinfeksi.
Pil yang mengandung anthelmintik digunakan dalam kampanye pemberantasan cacing massal pada anak usia sekolah di banyak negara berkembang. Obat pilihan untuk cacing yang ditularkan melalui tanah adalah mebendazole dan albendazole, untuk schistosomiasis dan cacing pita adalah prazikuantel.
Anthelmintik Papain, juga dikenal sebagai papaya proteinase I, adalah enzim cysteine protease (EC 3.4.22.2) yang terdapat pada pepaya (Carica papaya) dan pepaya gunung (Vasconcellea cundinamarcensis) efek pada Heligmosomoida bakeri.
G.1.3.1. Penggolongan cacing dan obatnya
G.1.3.1.1. Antinematoda
Ancylostoma caninum, sejenis cacing tambang , menempel pada mukosa usus.
- Mebendazole (untuk sebagian besar infeksi nematoda)
- Pyrantel pamoate (untuk sebagian besar infeksi nematoda)
- Thiabendazole (untuk infeksi cacing gelang )
- Diethylcarbamazine (untuk pengobatan filariasis limfatik )
- Ivermectin (untuk pencegahan kebutaan sungai )
G.1.3.1.2. Anticestodes
- Niclosamide (untuk infeksi cacing pita )
- Praziquantel (untuk infeksi cacing pita)
- Albendazole (spektrum luas)
G.1.3.1.3. Antitrematoda
Praziquantel
G.1.3.2. Jenis antihelminthik
Antiparasit yang secara khusus menargetkan cacing dari genus Ascaris disebut ascaricides.
Benzimidazoles :
- Albendazole - efektif melawan cacing kremi, cacing gelang, cacing cambuk, cacing pita, cacing tambang
- Mebendazole - efektif melawan berbagai nematoda
- Thiabendazole - efektif melawan berbagai nematoda
- Fenbendazole - efektif melawan berbagai parasit
- Triclabendazole - efektif melawan cacing hati
- Flubendazole - efektif melawan sebagian besar parasit usus
Abamektin (dan dengan ekstensi ivermectin) - efektif melawan sebagian besar cacing usus, kecuali cacing pita, di mana prazikuantel biasanya digunakan bersama untuk pengobatan cacing massal.
Diethylcarbamazine - efektif melawan Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, Brugia timori, dan Loa loa.
Pyrantel pamoate - efektif melawan sebagian besar infeksi nematoda yang berada di dalam usus
Levamisol
Salicylanilide - pemisah mitokondria (hanya digunakan untuk infeksi cacing pipih) :
Nitazoxanide - dengan mudah membunuh Ascaris lumbricoides, dan juga memiliki efek antiprotozoal
Praziquantel - efektif melawan cacing pipih (misalnya cacing pita dan schistosoma)
Octadepsipeptides (misalnya Emodepside) - efektif melawan berbagai cacing gastrointestinal
Monepantel (kelas aminoacetonitrile) - efektif melawan berbagai nematoda termasuk yang resisten terhadap kelas anthelmintik lainnya
Spiroindol (misalnya derquantel) - efektif melawan berbagai nematoda termasuk yang resisten terhadap kelas anthelmintik lainnya
Artemisinin - menunjukkan aktivitas anthelmintik
G.1.3.3. Resistensi antelmintik
Kemampuan parasit untuk bertahan hidup dari pengobatan yang umumnya efektif pada dosis yang dianjurkan merupakan ancaman utama bagi pengendalian cacing parasit di masa depan pada ruminansia kecil dan kuda. Hal ini terutama berlaku untuk nematoda, dan telah membantu memacu perkembangan turunan aminoacetonitrile untuk pengobatan terhadap nematoda yang resistan terhadap obat, serta eksplorasi doksisiklin untuk membunuh bakteri endosimbiotik Wolbachia.
Resistensi diukur dengan nilai "pengurangan jumlah telur feses" yang bervariasi untuk berbagai jenis cacing.
Pengobatan dengan obat antihelminthic membunuh cacing yang fenotipenya membuat mereka rentan terhadap obat tersebut, tetapi parasit yang resisten bertahan dan meneruskan gen "resisten" mereka. Varietas yang tahan terakumulasi, dan kegagalan perawatan akhirnya terjadi.
G.1.4. Antiamoebics
Rifampisin
Amfoterisin B
G.1.5. Antijamur
Fumagillin (untuk mikrosporidiosis )
G.2. PENGGUNAAN MEDIS
Antiparasit mengobati penyakit parasit, yang berdampak pada sekitar 2 miliar orang.
G.2.1. ADMISISTRASI
Antiparastik dapat diberikan melalui berbagai cara tergantung pada obat tertentu, termasuk oral, topikal, dan intravena.
Resistensi terhadap antiparasit semakin mengkhawatirkan, terutama dalam kedokteran hewan. Uji telur menetas dapat digunakan untuk menentukan apakah parasit yang menyebabkan infeksi menjadi kebal terhadap perawatan obat standar.
G.3. SEJARAH PENGEMBANGAN OBAT
Antiparasit awal tidak efektif, sering kali bersifat toksik bagi pasien, dan sulit diberikan karena sulitnya membedakan antara inang dan parasit.
Antara tahun 1975 dan 1999 hanya 13 dari 1.300 obat baru yang antiparasit, yang menimbulkan kekhawatiran bahwa insentif yang ada tidak memadai untuk mendorong pengembangan pengobatan baru untuk penyakit yang secara tidak proporsional menargetkan negara-negara berpenghasilan rendah. Hal ini menyebabkan sektor publik dan kemitraan publik-swasta (PPP) baru, termasuk investasi oleh Bill and Melinda Gates Foundation . Antara 2000 dan 2005, dua puluh agen antiparasit baru dikembangkan atau dalam pengembangan. Senyawa yang mengandung logam adalah subjek dari pendekatan lain.
G.4. RISET OBAT ANTI PARASIT
Dalam dekade terakhir, triazolopyrimidines dan kompleks logamnya telah dipandang sebagai obat alternatif untuk antimonial komersial yang ada, mencari penurunan efek samping dan pengembangan resistensi obat parasit.
G.5. OBAT ANTI PARASIT DARI HERBAL
Untuk mengobati infeksi parasit kita perlu tahu jenis parasitnya dan penyakit yang ditumbulkannya, lalu kita bisa menentukan obat yang tepat untuk infeksi parasit tertentu.
G.5.1. RAMUAN HERBAL I
Namun, jangan berkecil hati ... Anda bisa membuat ramuan bahan herbal alami yang bisa mengatasi infeksi berbagai jenis infeksi parasit dengan spektrum yang luas terutama jenis protozoa dan cacing mau pun ectoparasit.
Ramuan HERBAL :
~ Morinda Citrifolia, atau buah mengkudu, yang memiliki berbagai macam manfaat diantaranya meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah penyakit jantung, sebagai anti inflamasi, antioksidan serta anti tumor dan kanker. Selain itu ...
~ Granati Pericarpium atau kulit buah delima, yang membantu menghancurkan virus patogen, jamur dan bakteri, serta meredakan sakit tenggorokan. Secara bersamaan, bahan-bahan tersebut saling melengkapi satu sama lain dan memiliki efek yang sangat positif untuk menyingkirkan parasit.
Note :
~ Mengkudu bisa diblender sampai halus. Lalu kulit buah delima dicincang lebut atau diparut lalu direbus ... air rebusan dicampur dengan mengkudu yang sudah diblender halus... dimimum setiap hari 3x2 s/d 3x3 gelas sampai parasit hilang dari tubuh
~ Masing-masing 1 buah (baik mengkudu maupun kulit buah delima) untuk satu hari, dosis bisa ditingkatkan
~ Kulit buah delima direbus dicampur air yang disesuaikan jumlah gelas (3x2 s/d 3x3 gelas), disaring dan diendapkan lalu sari airnya dicampur dengan jus mengkudu ( mengkudu yang sudah diblender) .
G.5.2. BAHAN ALAMI YANG DAPAT MENDETOKS TUBUH DARI PARASIT
G.5.2.1. Bawang putih
Bawang putih terkenal sebagai antibiotik alami paling ampuh, yang dapat memusnahkan lebih dari 60 tipe jamur dan 20 tipe bakteri.
Begitupun memusnahkan beberapa jenis virus. Bawang dapat menghilangkan parasit dan sangat efektif untuk mengontrol infeksi jamur sekunder.
Sebab ia kaya akan antioksidan, mencegah oksidasi yang disebabkan oleh racun parasit.
Kandungannya yang dapat membunuh parasit adalah allicin dan ajoene, termasuk pula parasit varietas satu sel, cacing kremi dan cacing kait.
Namun kandungan allicin ini tidak efektif sebagai detoks jika bawang putih rusak atau dicincang.
Enzim allinase bekerja pada allisin kimiawi, mengubahnya menjadi allicin.
Karena itu, gunakan bawang putih yang dihaluskan atau dijus untuk efek terbaik.
G.5.2.2. Cengkeh
Cengkeh merupakan tumbuhan herbal yang paling memiliki sifat antimikroba.
Sifat antimikroba mereka disebabkan oleh kandungan caryophyllene.
Mereka memasuki aliran darah dan menghancurkan parasit mikroskopik dan parasit larva dan telur.
Cengkeh mengobati kolera, malaria, tuberkulosis, kudis dan parasit lainnya, virus, bakteri, dan jamur, termasuk Candidia, dan semua spesies Shigella, Staphylococcus, dan Streptococcus.
G.5.2.3. Jahe
Ini membantu pencernaan dan meningkatkan sirkulasi, jadi ini juga mengobati gas dan mual yang terkait dengan parasit yang mati.
Ini juga meningkatkan produksi asam lambung, yang menghancurkan parasit dan melindungi infeksi.
Untuk menghilangkan lendir, gunakan jahe segar, dan gunakan olahan jahe untuk mengobati masalah pencernaan.
G.5.2.4. Biji Ketimun
Biji ketimun sangat baik dalam menghilangkan cacing pita di dalam saluran pencernaan.
Ini sangat baik untuk membuat parasit minggat dari tubuh.
Ketimun mengandung enzim bermanfaat yang membunuh cacing pita.
Caranya, giling biji mentimun menjadi bubuk dan tambahkan satu sendok teh ke smoothie Moms setiap hari.
G.5.2.5. Biji Labu Mentah
Lemak alami yang dikandungnya beracun bagi telur parasit, dan Curcurbitin yang dikandungnya memiliki aktivitas anti-parasit yang kuat, karena melumpuhkan cacing sehingga mereka menurunkan dinding usus.
Benih ini digunakan oleh ilmuwan China dalam pengobatan schistosomiasis akut dan infestasi cacing pita.
Kocok setengah cangkir dalam penggiling kopi dan tambahkan ke salad atau smoothies.
G.5.2.6. Pepaya
Pepaya secara efektif menghancurkan banyak cacing parasit, termasuk cacing pita.
Bagian yang paling ampuh adalah biji.
Menurut The University of Maryland Medical Center, kombinasi madu dan biji pepaya dapat membersihkan tubuh dari parasit.
Untuk efek terbaik, kupas pepaya dan fermentasi dalam cuka sari apel selama 24 jam, lalu konsumsilah 8 ons pepaya dan minum 2 ons air garam selama 4 hari.
Ini adalah resep untuk smoothie pepaya yang disarankan oleh Chaudhary MD, ahli saraf dan praktisi Ayurveda:
Giling benih pepaya berukuran sedang di penggiling kopi, tambahkan satu sendok makan minyak kelapa murni organik, secangkir santan dan bebereapa potongpepaya.
Kemudian, campurkan semuanya, dan minum setiap hari ini selama seminggu.
G.5.2.7. Kunyit
Kunyit adalah salah satu ramuan yang paling bermanfaat yang dapat Moms gunakan.
Sebab kunyit berkhasiat sebagai antikanker yang kuat, anti-inflamasi, penyembuhan luka, sifat mengusir cacing, dan detoksifikasi.
Untuk penyerapannya lebih baik, campurkan dengan minyak kelapa dan lada hitam.
Bahan ini dapat membuat parasit minggat dari tubuh Moms.
Sementara itu, melansir verywellhealth, ada pula cara alami lain yang bisa dilakukan agar parasit minggat dari dalam tubuh, salah satunya dengan diet.
G.5.3. DIET DALAM PENGOBATAN INFEKSI PARASIT USUS
Diet terkadang direkomendasikan dalam pengobatan parasit usus.
Caranya yaitu meliputi:
- Hindari konsumsi kopi, gula rafinasi, alkohol, dan biji-bijian olahan untuk sementara waktu
- Masukkan lebih banyak bawang putih ke dalam makanan sehari-hari
- Perbanyak konsumsi wortel, ubi jalar, labu, dan makanan lain yang tinggi beta-karoten
- Tingkatkan kembali bakteri bermanfaat dalam usus dengan makan makanan kaya probiotik seperti yogurt
- Konsumsi makanan yang kaya vitamin C dan vitamin B
- Beberapa praktisi kesehatan juga menyarankan pembersihan usus atau detoksifikasi.
Namun, jika parasit dalam tubuh tak kunjung minggat maka Moms perlu melakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
Melansir medicalnewstoday, dalam beberapa kasus, parasit bisa sembuh sendiri, terutama pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat.
Tapi, bila parasit menyebabkan gejala atau mengakibatkan komplikasi, dokter kemungkinan akan memesan obat antiparasit yang dapat membunuh parasit.